JAKARTAINSIGHT.com | Setelah sebelumnya digelar di provinsi Sumatra Barat, kampanye #Sepekan1Buku kembali digelar di Sumatra Utara.
Kegiatan sepekan 1 Buku merupakan bagian dari program Gerakan Indonesia Membaca milik Perpustakaan Nasional.
Kampanye Sepekan1buku memberikan pelatihan cara menulis resensi kepada siswa-siswi tingkat menengah. Mereka diajarkan bagaimana mengemas ulang informasi dari resensi buku yang telah dibuat ke dalam bentuk video resensi yang kemudian dibagikan melalui media sosial.
"Penggunaan media sosial menargetkan jangkauan luas promosi di kalangan pelajar. Sepekan1buku mengajak kalangan pelajar terbiasa membaca buku dan meningkatkan literasinya," kata Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas Nurhadisaputra, Rabu, (8/5/2024).
Meski Indonesia diakui sebagai negara dengan jumlah perpustakaan terbanyak kedua di dunia setelah India, namun hasilnya tidak berbanding lurus dengan kondisi literasinya. Perlu kesadaran pentingnya memiliki literasi.
Tantangan saat ini dan di masa depan selalu berubah. Kehadiran Artificial Intelligence (AI) adalah buktinya. Dengan teknologi yang amat canggih, pasti ada kelebihan dan kekurangan yang harus disikapi dengan bijak.
“Literasi harus ditingkatkan dengan banyak membaca agar terbangun karakter yang baik dan mempunyai dampak positif bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar," pesan Kepala DinS Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumut Dwi Endah Purwanti.
Di kalangan dunia pendidikan sendiri menurut Kepala Dinas Pendidikan Sumut Abdul Haris Lubis bahwa sekolah saat ini terus berusaha memperbaiki kualitas pengajaran dan mendorong agar peserta didik banyak membaca. Guru sebagai ujung tombaknya. Karena selengkap apapun sarana-prasarana sekolah, tapi jika kualitas guru tidak bagus, maka tidak akan ada pencapaian yang baik,
"Namun begitu, ia meminta buku yang tersedia di sekolah adalah yang berkualitas. Buku yang menarik serta dapat membuka wawasan dan cakrawala berpikir," tambah Haris.
Cita-cita mencapai Indonesia Emas pada 2045 tidak berhenti pada kerja keras satu pihak tapi memerlukan sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah agar dapat hasil yang maksimal.