JAKARTAINSIGHT.com | Kendati mengalami penurunan dibanding tahun 2019, pertumbuhan sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) khususnya di kuartal III dan IV 2020 menunjukan pertumbuhan yang positif meski terdampak situasi pandemi Covid-19 dalam negeri.
Hal tersebut tak terlepas dari langkah pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang memberikan bantuan dana bergulir bagi sektor koperasi dan UMKM sebagai sektor andalan penopang perekonomian nasional.
Direktur Utama LPDB KUMKM Supomo mengungkapkan, sepanjang tahun 2020 pihaknya diberi target sebesar Rp1,85 triliun dengan realisasi capaian penyaluran dana bergulir dan PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) kepada sektor UMKM per Desember 2020 mencapai Rp1,9 triliun yang telah disalurkan kepada 114 koperasi.
Selain itu jumlah penerima dana bergulir yang ditargetkan mencapai 12.000 penerima, juga telah melampaui target hingga 66.997 penerima atau mencapai 150% dari target.
Baca juga : Dana Bergulir UMKM, Jokowi : Salurkan cepat, sederhanakan prosesnya
"Ini merupakan capaian yang luar biasa dimana LPDB-KUMKM berperan penting dalam memulihkan ekonomi nasional khususnya bagi pelaku KUMKM di Indonesia," ungkap Supomo pada acara Rapat Sinkronisasi dan Evaluasi Kinerja LPDB-KUMKM Tahun 2020, di Jakarta, Senin (28/12) di Jakarta.
"Alhamdulilah kami juga melihat dana yang disalurkan sudah tepat sasaran, karena kami juga melakukan evaluasi baik usulan dari mitra koperasi dan juga monitoring pasca pencairan serta menyederhanakan proses yang ada dengan tetap mengedepankan aturan yang ada," ujarnya.
Lebih jauh Supomo menjelaskan bahwa secara proporsional, sebesar 70 persen disalurkan yakni melalui koperasi simpan pinjam yang menyasar UMKM produktif dan bukan konsumtif.
Ke depan, LPDB KUMKM akan terus berupaya lebih giat lagi dalam memberikan pembiayaan untuk perkuatan permodalan kepada KUMKM di Indonesia.
“Misi melakukan pemihakkan bagi kelangsungan KUMKM ini, akan terus kita gelorakan di tengah para karyawan. Bahwa kita adalah bagian dari pelaku sejarah yang ikut serta menggerakan denyut ekonomi terbesar di negeri ini, yaitu melalui Koperasi dan UMKM," tutup Supomo.