Mengenal Lebih Dekat Tembakau Gayo Putih Asal Aceh Tengah

Mengenal Lebih Dekat Tembakau Gayo Putih Asal Aceh Tengah
Tembakau Gayo Putih dari Aceh Tengah.

JAKARTAINSIGHT.com | Fenomena rokok linting (tingwe) yang beberapa bulan sempat viral seakan menjadi solusi bagi pecinta rokok ditengah pandemi. Terlebih setelah awal tahun 2022 pemerintah kembali menaikkan cukai tembakau. Di Jakarta, berbagai tembakau dari seluruh nusantara belakangan banyak dicari untuk di jadikan rokok linting tangan (tingwe).

Salah satu jenis tembakaunyang paling dicari adalah tembakau Gayo dari Aceh. Seperti halnya komoditas kopi Gayo yang sudah lama dikenal,  Wilayah Dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, juga tengah mengembangkan komoditas tembakau.

Seperti diketahui, Gayo ini ternyata bukan hanya dikenal dengan budidaya kopi arabika Gayo dan berbagai jenis hortikultura. Daerah berhawa sejuk dengan lahan yang masih relatif subur ini, ternyata juga cocok untuk pengembangan komoditi tembakau.

Komoditi tembakau sebenarnya bukanlah barang baru di Gayo, karena jauh sebelumnya sudah dikembangkan oleh petani disana.  

Hanya saja budidaya tembakau secara intensif, baru dilakukan oleh para petani di daerah ini beberapa tahun belakangan.

Dibina dan difasilitasi oleh Dinas Pertanian setempat, para petani mulai diperkenalkan dengan varietas tembakau White Burley (Gayo Putih). Varietas tembakau dengan kualitas premium ini ternyata sangat cocok dan adaptatif dikembangkan di daerah ini. (infopublik.id/2020)

Tembakau White burley merupakan bahan utama dalam industri rokok Sigaret Putih Mesin (SPM). Penggunaan tembakau ini mencapai 20% dari komposisi seluruh bahan baku rokok White burley merupakan bahan utama dalam industri rokok Sigaret Putih Mesin (SPM).

Penggunaan tembakau ini mencapai 20% dari komposisi seluruh bahan baku rokok Jenis tembakau ini sudah cukup lama dikembangkan di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Namun di Aceh Tengah baru diperkenalkan kepada petani , beberapa tahun kebelakang ini. Ternyata jenis tembakau ini dapat tumbuh dengan baik dan memapu menghasilkan daun tembakau dengan kualitas baik.

Selain sebagai bahan baku cerutu dan tembakau hijau untuk produksi rokok putih produksi lokal, ternyata tembakau white burley dari kabupaten Aceh Tengah ini juga mulai dilirik oleh perusahaan rokok di provinsi Sumatera Utara.

Sebenarnya, tembakau asal Gayo ini pernah mengalami masa jaya, tepatnya di tahun 1980an. Saat itu, para petani tembakau kaya raya dengan hasil tembakau mereka.

Saking fenomenal dan tinggi kualitasnya, tembakau Gayo Putih ini menjadi rebutan dan sangat sulit didapat. Selain barangnya.masih terbatas, kebanyakan hasilnya sudah di booking oleh perusahaan rokok besar.

Hal ini di-amini oleh beberapa pedagang tembakau di Jakarta. Salah satunya adalah Tobacco +62, kios tembakau yang terletak di kawasan Bukit Duri Tanjakan, Jakarta Selatan.

"Khusus tembakau Gayo Putih Aceh ini, tidak setiap pesan barangnya ada. Kadang dua-tiga pemesanan baru ada. Itupun barangnya terbatas, misalnya pesan 3 kg, dapatnya cuma sekilo. Apalagi harganya lumayan mahal, belum lagi ongkos kirimnya," ujar Addo, pemilik dari Kios Tembakau Tobacco +62.

 

Editor:Mika Syagi
Asian Games || jakartainsight.com
BUMN || jakartainsight.com