FiLAC Metode Penanganan Fistula Ani Minim Bedah Hadir di RS EMC Pulomas

FiLAC Metode Penanganan Fistula Ani Minim Bedah Hadir di RS EMC Pulomas
RS EMC Pulomas hadirkan layanan Metode laser (FiLAC) Penanganan Fistula Ani

 

"Fistula ani (anal fistula) adalah suatu terowongan yang terinfeksi di antara kulit dan anus, bukaan otot pada ujung saluran pencernaan. Kebanyakan anal fistula adalah hasil dari infeksi pada kelenjar anal yang menyebar ke kulit."

 

JAKARTAINSIGHT.com | Fistula ani dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan di sekitar anus, serta keluarnya nanah berbau busuk saat buang air besar.

Abses di dekat anus dapat terus berkembang bila tidak diatasi. Lama-kelamaan, nanah dalam abses tersebut akan berusaha mencari jalan keluar dari tubuh dan membentuk saluran di bawah kulit sampai ke anus. 

Selain disebabkan oleh abses anus, fistula ani juga dapat terbentuk akibat sejumlah faktor, salah satunya infeksi bakteri, cedera pada anus, tumor, dll.

Sebagian fistula bisa terdeteksi hanya melalui pemeriksaan fisik, tetapi sebagian lainnya tidak memperlihatkan tanda-tanda di permukaan kulit sehingga memerlukan pemeriksaan lanjutan.

Permasalahannya sekarang jika sudah terjangkit penyakit fistula ani ini apakah sudah tidak ada jalan keluar? selain harus dioperasi. 

Dokter ahli spesialis bedah terkemuka dr. Tony Sukentro, Sp.B dari RS EMC Pulomas, Jakarta Timur mengatakan “Saat ini sudah ada teknologi baru dari Jerman Fistula Ani Laser Closure (FiLAC) berupa Laser dan fiber nya yang lentur yang mampu mencari rongga-rongga fistula Ani yang sulit,” dalam diskusi kesehatan kepada awak media di Jakarta, Jumat, 25 Agustus 2023.

Pada FiLAC ini juga luka yang dibuatnya kecil sehingga penyembuhannya lebih cepat dibanding yang disobek, akibatnya perawatan lebih mudah tidak mengerikan dan recovery lebih cepat dibandingkan yang konvensional.

Fistula Ani bukan lagi menjadi tantangan dengan keefektifan FiLAC dibandingakan dengan Teknik lain diantaranya:

Minimally Invasive dengan metode FiLAC yang dapat mengurangi kerusakan jaringan sehat di fistula, serta meminimalkan rasa sakit dan waktu pemulihan.

Mengurangi pemotongan kulit penggunaan metode FiLAC dapat menghindari pemotongan kulit tambahan. Sehingga waktu sembuh pasien menjadi lebih cepat.

 

Namun seperti halnya setiap prosedur medis, FiLAC juga memiliki potensi resiko dan efek samping dan hasilnya dapat bervariasi.

Efektivitas FiLAC dibandingkan dengan teknik lain serperti operasi flap, teknik seton, atau pendekatan lain akan tergantung pada penilaian medis yang komprehensif terhadap kasus pasien tertentu.

Sekedar catatan, Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami fistula ani, yaitu:

  • Berjenis kelamin pria
  • Berusia di antara 20–40 tahun
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
  • Menderita diabetes
  • Merokok
  • Menderita kolesterol tinggi
  • Jarang berolahraga atau beraktivitas fisik

Lebih lanjut dr. Tony menambahkan, Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terbentuknya fistula ani, salah satunya menjaga kebersihan alat kelamin, anus, dan area di sekitarnyasekitarnya serta menerapkan pola makan sehat dan bergizi seimbang, serta minum air putih dalam jumlah yang cukup. 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur RS EMC Pulomas, Jakarta dr. Julia Sutandar mengatakan Penting untuk berkonsultasi dengan dokter ahli bedah yang berpengalaman untuk menilai opsi pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

 

Editor:Mika Syagi
Asian Games || jakartainsight.com
BUMN || jakartainsight.com