Diikuti Sepuluh Ribu Peserta Rakornas Perpustakaan 2024 Resmi Dibuka

Diikuti Sepuluh Ribu Peserta Rakornas Perpustakaan 2024 Resmi Dibuka

JAKARTAINSIGHT.com | Diikuti sebanyak 10.000 peserta (hybrid) Rakornas (Rapat Koordinasi Nasional) Bidang Perpustakaan 2024 resmi diselenggarakan. Kegiatan yang digelar di Grand Mercure Hotel, Kemayoran - Jakarta Pusat pada 14 -15 Mei 2024 ini mengangkat tema  “Menata Ulang Konsep dan Praktik Pembangunan Literasi”.

Ada 3 hal penting yang menjadi pembahasan pada Rakornas kali ini, diantaranya  penguatan budaya baca dan literasi, pengarusutamaan naskah nusantara serta standardisasi dan pembinaan tenaga perpustakaan. 

Dalam hari pertama pelaksanaan, Plt Kepala Perpusnas RI Prof E. Aminudin Aziz mengatakan, pada 2020 melakukan survei kecil-;kecilan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kegemaran membaca masyarakat. Namun, ia mengetahui fakta yang terjadi di lapangan. 

Sesungguhnya masyarakat ingin sekali membaca, namun tidak terpenuhi oleh ketersediaan buku sesuai minat dan keinginan masyarakat. “Ini kesalahan beberapa pihak. yakni dosa dari penulis buku yang tidak melakukan survei apa yang harus dibaca masyarakat.”

“Kedua, dosa dari penerbit karena menerbitkan buku yang tidak disukai. Ketiga, dosa dari perpustakaan karena mengambil buku yang tak disukai,” tuturnya.

Untuk mengubah hal itu dibutuhkan kebijakan yang akan memberikan fasilitas, peluang yang sangat besar kepada calon pembaca menyediakan buku yang dimintai sesuai pangsa pasar. “Minat membaca buku berbeda. Tidak bisa dipaksakan untuk hanya satu buku,” ucap Aminudin. 

Kemudian, sambungnya, buku tidak menarik karena berawal dari cara buku disajikan. seperti tata letak, ilustrasi maupun bahasa. Maka ini adalah sebuah pekerjaan besar.  

“Ketika saya menjadi kepala badan bahasa menulis suatu artikel dan menjadi artikel yang mengguncang jagat literasi Indonesia karena seorang birokrat menulis hal yang dinilai menjelekkan pemerintah. Saya akademisi yang harus berkata apa adanya. Kemudian melakukan rapat-rapat untuk mengkaji tulisan saya yang berjudul Peta Jalan LIterasi Baru,” ungkapnya..

Ini menjadi awal pembahasan peta jalan pembudayaan literasi yang dikoordinasikan Kemenko PMK. Kemudian di Kemendikbud Ristek dibentuk tim literasi untuk menciptakan buku baru yang disenangi anak-anak.

“Buku harus menjadi hal utama yang menjadi prioritas. Ketika merancang buku, harus melakukan survei kepada 400 anak. Lalu para orang tua diajak diskusi, para pegiat literasi diundang untuk berdialog sehingga muncul buku tersebut,” serunya. 

Dalam rencana strategis Perpusnas untuk meningkatkan literasi dan meningkatkan kegemaran membaca. Namun, Aminudin dengan tegas menyatakan hal itu merupakan sebuah kesalahan. 

Ia beralasan dua visi itu terbalik. Seharusnya yang dibangun pertama kali adalah kegemaran membaca yang akan menuju kepada literasi tinggi. “Faktanya menunjukkan masih rendahnya minat membaca,” ucapnya. 

Perpustakaan, lanjut Aminudin, adalah tempat di mana akan bisa mengembangkan kreatifitas baru sehingga tercipta ilmu baru. Sebab, di perpustakaan bisa mengkonfirmasi kegalauan berpikir, karena disana tersedia data dan rujukan yang paling otoritatif untuk mengkonfirmasi kegalauan. 

Melalui Rakornas ini, Aminudin ingin melakukan sosialisasi tentang kebijakan Perpusnas. Karena memegang peranan penting yang menjadi ujung dari renstra 2019-2024. Kemudian menjadi awal 2025-2029. “Ini penting karena mana yang menjadi ujung dan mana awal” ucapnya.

Dalam pelaksanaannya, Rakornas akan menghadirkan berbagai narasumber yang memiliki praktik baik serta pengalaman dalam keterlibatannya pada tiga isu tersebut.  Mereka berasal dari berbagai pemangku kepentingan bidang perpustakaan yaitu Kementerian/Lembaga terkait, pemerintah daerah, dan pegiat literasi. 

“Perlu kami laporkan pula bahwa peserta Rakornas yang direncanakan hadir sejumlah 920 orang. Kegiatan ini terbagi ke dalam 5 sesi yaitu; sesi pembukaan, sesi kebijakan, sesi berbagi, sesi pleno, dan sesi panel,” ujar Ketua Panitia Rakornas Bidang Perpustakaan, Joko Santoso.

“Kami sampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu, yang telah hadir. Kehadiran Bapak dan Ibu menandakan komitmen yang kuat dalam pengembangan budaya baca dan literasi,” imbuh Sekretaris Utama Perpusnas RI ini.

Ia menjelaskan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau RPJMN tahun 2020-2024 akan memasuki tahap akhir di tahun ini, dan Indonesia akan bersiap untuk melaksanakan RPJMN yang akan datang periode 2025-2029. 

“Salah satu agenda pembangunan dalam RPJMN 2020-2024 adalah revolusi mental dan pembangunan kebudayaan. Agenda ini dilaksanakan secara terpadu melalui salah satu program prioritas nasional, yaitu penguatan budaya literasi, inovasi, dan kreativitas untuk mewujudkan masyarakat berpengetahuan dan berkarakter,” bebernya. 

Salah satu indikator keberhasilan program ini adalah pencapaian sasaran strategis Perpustakaan Nasional, yakni nilai Tingkat Gemar Membaca 

(TGM) Tahun 2023 sebesar 66.77 dan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Tahun 2023 sebesar 14.58. Angka-angka ini masih dalam posisi sedang.  Sementara itu, target nilai TGM tahun 2024 sebesar 71.30 dan nilai IPLM tahun 2024 sebesar 15.00 dan ini hanya berhasil kita capai dengan kerja keras dan kerja kolaboratif.

Dalam Rancangan RPJMN 2025-2029 terdapat salah satu agenda pembangunan yaitu ketahanan sosial budaya dan ekologi. Di mana salah satu program pembangunannya adalah penguatan karakter bangsa dan pemajuan kebudayaan, dengan kegiatan pembangunan. “Diantaranya perlindungan dan pelestarian warisan budaya dan pengembangan budaya literasi untukmendukung kreativitas dan inovasi,” tandas Joko. 

Usai pembukaan Rakornas, dilakukan penandatanganan berita acara penyerahan arsip statis dan penyerahan sertifikat MoWCAP dari Perpustakaan Nasional kepada Arsip Nasional Republik Indonesia. 

 

 

Editor:Mika Syagi
Asian Games || jakartainsight.com
BUMN || jakartainsight.com