Anggaran Dipotong 30 Persen, Perpusnas Ubah Strategi Optimalkan Program

Anggaran Dipotong 30 Persen, Perpusnas Ubah Strategi Optimalkan Program

Kepala Perpusnas muhammad Syarif Bando (foto;istimewa)

JAKARTAINSIGHT.com | Merespon adanya pemotongan anggaran sebesar 30 persen menyusul diterbitkannya Perpres RI No. 51 Tahun 2020 dan Surat Menteri Keuangan No. S-302/MK.02/2020 tentang Langkah-Langkah Penyesuaian Belanja Kementerian/Lembaga tahun 2020 sebagai upaya penanganan Covid-19, Kepala Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando hal tersebut tentunya harus dicermati dengan mengubah strategi kerja program-program prioritas bisa optimal.

“Pemangkasan anggaran ini sebenarnya menghambat sejumlah program prioritas yang sudah disusun, termasuk di dalamnya membangun aplikasi dan Big Data. “ ungkap Syarif Bando saat menghadiri rapat virtual dengan DPR Komisi X pada Jumat (8/5).

Menanggapi pernyataan Syarif, Sofyan Tan dari fraksi PDIP mengatakan “Minimal Perpusnas mempunyai anggaran Rp 1 triliun. Tapi di atas sana belum memahami pentingnya perpustakaan dan fungsinya sebagai salah satu jalan mencerdaskan bangsa. Kami bisa toleransi pada saat pemotongan Rp 100 miliar, tetapi kok dilakukan pemotongan lagi,” ungkap Sofyan.

“Banyak sekolah belum mengetahui iPusnas. Perpusnas bisa meluaskan jangkauan kesitu. Kenalkan pada orang tua murid sehingga kebermanfaatan iPusnas bisa dirasakan semua pihak. Perbanyak buku-buku populer yang disukai anak-anak dan remaja agar antriannya tidak terlalu panjang, khususnya di masa pandemi,” imbuh salah satu anggota Komisi X, Hetifah.

Di samping itu, penguatan pada jaringan internet dan layanan berbasis media sosial dengan lebih fleksibel. Buku-buku terapan agar dibuat secara tutorial. Pustakawan pun diminta agar lebih produktif menggunakan media sosial, seperti youtube, IG, Facebook dan Twitter mengulas tokoh publik dan politisi dari berbagai sudut pandang dan tema yang bervariasi.

Lebih lanjut Syarif memaparkan Perpusnas sudah meneken MOU kepada 1.000 rektor perguruan tinggi dimana semuanya menginginkan agar konten digital segera dikirimkan. Sedangkan, mengenai usulan pengayaan konten-konten koleksi populer yang digandrungi kaum milenial dan remaja, pihaknya berjanji dalam waktu dekat akan menyanggupi.  

Untuk mendukung keputusan pemotongan anggaran ini, menurut Kepala Biro Hukum dan Perencanaan Perpusnas, Joko Santoso,  Perpusnas siap mengubah strategi yang lebih menekankan efisiensi dan efektivitas. 

“Mengacu pada Perpres Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur APBN, maka ada beberapa kegiatan yang terpaksa kami hilangkan dan kurangi, diluar perjalanan dinas,” Ungkap Joko Santoso seusai mengikuti RDP dengan Komisi X DPR RI. 

Editor:Mika Syagi
Asian Games || jakartainsight.com
BUMN || jakartainsight.com