Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca

Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca
foto ; istimewa

JAKARTAINSIGHT.com | Penguatan literasi tentunya tak lepas dari minat membaca yang ada di masyarakat. Yang pertama mesti ditumbuhkan dalam membentuk budaya literasi adalah membangun kesadaran. Dari kesadaran akan timbul dorongan untuk mau membaca, menambah referensi pengetahuan, penguasaan teknologi, hingga kecakapan hidup. 

"Dengan referensi pengetahuan yang baik, siapapun tidak mudah terkena adu domba, " ujar  Ketua Tinggi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Assalamiyah, Serang, Ukun Kurnia, di hadapan para mahasiswa pada kegiatan Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca, Senin, (20/5/2024).

Literasi bukan sekedar bisa membaca tapi adalah proses bertukar pikir, pengalaman, penguasaan teknologi, dan penguatan ekosistem pengetahuan. 

Anggota Komisi X DPR RI, Iip Miftahul Khoiry, yang berkesempatan hadir pada sosialisasi tersebut menegaskan pentingnya literasi sebagai upaya membangun manusia berkualitas. 

"Mahasiswa jangan anggap sepele pengetahuan. Tanpa pengetahuan kita akan terus terjebak dalam kondisi keterbelakangan sehingga sulit untuk menjadi bangsa yang maju," tegas Iip. 

Mahasiswa sebagai puncak tertinggi dengan status 'maha' nya harus mulai membiasakan diri dengan aktivitas membaca. Tanpa kebiasaan membaca yang kuat, maka akan sulit mengharapkan inovasi, imajinasi, dan kreativitas muncul. 

"Lingkungan kampus harus dibangun untuk mendukung ekosistem atau gerakan literasi yang baik. Padahal ini syarat yang wajib dimiliki kampus agar mampu menciptakan insan yang literat," ucap pendiri STAI Assalamiyah, Bazary Syam.

Undang-undang 1945 sejak awal menyebutkan bahwa negara wajib untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang cerdas, sejahtera, bersatu, adil, dan makmur. Dan literasi menjadi jembatan menuju ke arah tersebut. 

"Literasi diperoleh melalui pemahaman terhadap pengetahuan. Ada ungkapan, jika kamu mampu menguasai ilmu pengetahuan maka dunia kamu kuasai," pungkas Pustakawan Utama Perpusnas Abdullah Sanneng.

Editor:Mika Syagi
Asian Games || jakartainsight.com
BUMN || jakartainsight.com