JAKARTAINSIGHT.com | Dalam masa Reses Ketiga Tahun 2020, Ketua Komisi "A" DPRD DKI Jakarta, Mujiono, SE, melakukan kunjungan tatap muka ke kawasan Kelurahan Cipinang Muara, Jakarta Timur. Dihadapan warga masyarakat yang hadir, Mujiono yang merupakan Anggota Legislatif dari Partai Demokrat menyampaikan pesan terkait pandemi Covid-19 dan beberapa program pemerintah, khususnya Pemda DKI Jakarta.
Sempat diguyur hujan lebat, acara tatap muka yang juga dihadiri oleh Ketua DPC Partai Demokrat Jakarta Timur, M. Bowmen tetap berjalan lancar.
Dalam penjelasan awal, Mujiono menyampaikan agar masyarakat tetap waspada dan membantu mencegah penularan wabah Covid-19.
"Kepada semua kader maupun warga DKI Jakarta, saya tidak jemu-jemu mengingatkan tentang 3M. Karena, meskipun vaksin corona sudah datang, namun baru didistribusikan awal kepada tenaga medis dan para pasien yang sudah positif tefinfeksi Covid-19. Namun bukan berarti semua sudah teratasi," ungkap Mujiono.
"Sedangkan vaksin yang untuk warga masyarakat baru pada bulan Juni (2021), dan bagi warga peserta BPJS akan digratiskan," jelas Mujiono lagi.
Mujiono juga menekankan, justru kita tetap harus waspada dan terus berusaha mencegah penularan maupun penyebaran virus Covid-19.
Terkait dengan adanya pandemi Covid-19, Mujiono juga menjelaskan beberapa program yang sudah diperjuangkan diputuskan bersama antara DPRD dengan Pemprov DKI Jakarta, maupun Partai Demokrat.
Sejauh ini ada beberapa program yang sudah diperjuangkan Fraksi Demokrat di DPRD, diantaranya adalah JakWifi atau Wifi gratis untuk menunjang program belajar jarak jauh.
Saat ini sudah terpasang disekitar 1.200 titik, terutama 445 RW yang masuk kategori miskin.
Tahun depan direncanakan setiap RW di Jakarta akan terpasang minimal 1 titik, yang akan dipasang sekitar bulan Februari-Maret.
Kemudian program berikutnya adalah tebus ijazah. Program ini sempat terhenti akibat pandemi. Namun akan kembali dilaksanakan tahun depan.
Untuk program ini, masyarakat harus memenuhi persyaratan yang ditentukan, seperti surat keterangan dan perincian jumlah tunggakan dari sekolah, dan PM 1 dari Kelurahan. Selanjutnya akan dilalukan survei hingga pelunasan oleh dinas pendidikan DKI.
Program selanjutnya adalah wacana tatap muka untuk para siswa di sekolah. Namun teknisnya nanti adalah jam belajar dikurangi dan juga pembatasan peserta didik. Nantinya hal ini juga akan tetap dilakukan evaluasi secara berkala per-tiga bulan, sampai semuanya bisa kembali normal.
Kemudian ada juga program bansos yang akan digantikan dengan BLT (bantuan langsung tunai). Diharapkan dengan BLT akan lebih tepat sasaran.
Terakhir adalah bantuan untuk satgas Covid-19 berupa barang, seperti handsanitizer, disinfektan, dan lainnya.