Maithreyi Jagannathan : Konsumen adalah Bos!

Maithreyi Jagannathan : Konsumen adalah Bos!
MMA Global Indonesia IMPACT 2022

JAKARTAINSIGHT.com | Hadir sebagai salah satu keynote speakers pada perhelatan event MMA Global Indonesia IMPACT 2022 yang digelar pada 11 November 2022 di Ritz Carlton, Jakarta, Mega Kuningan,   Maithreyi Jagannathan (General Manager, Consumer Health Care P&G Indonesia) membagikan sejumlah insight terkait strategi bisnis serta sejumlah inovasi dalam hal pengembangan bisnis yang berfokus pada konusumen.

Dari segi inovasi serta strategi pengembangan bisnis P&G Indonesia, Maithreyi mengatakan bahwa ada dua terkait hal tersebut.

Menurut saya, ada dua poin penting terkait hal ini. Pertama, titik awal atau prinsip kita adalah ‘Konsumen adalah Bos’. Sebelum kita berupaya menemukan kampanye apa yang ingin kita jalankan, platform apa yang hendak kita pakai, hingga eksekusi apa yang harus kita jalankan, yang paling penting adalah mengetahui terlebih dahulu apa yang konsumen kita butuhkan? Apa yang mereka suka? Itulah hal yang menjadi perhatian saya. Konsumen kamu adalah bos.

Kedua, inovasi secara terus menerus. Kami akan terus berinovasi baik dalam hal pengembangan produk, pemilihan platform dan konten iklan apa yang dilihat oleh konsumen kami, itu adalah tantangan buat kami. Jadi, itu adalah dua kombinasi mantra yang kami yakini di perusahaan kami: “Konsumen adalah Bos” dan inovasi terus menerus.

Menjawab pertanyaan dari peserta dalam hal cara mengelola oraganisasi merespon perubahan kultur pasar, dirinya (Maithreyi) menjawab ; "Sebenarnya kita harus tahu terlebih dahulu apa yang sedang ramai dibicarakan di market saat ini. Kita harus memastikan bahwa kita fokus memproses apapun informasi yang kita dapat sebanyak mungkin untuk lebih dekat dengan konsumen. Itu adalah nilai utamanya."

Dalam kesempatan yang sama, merespon pertanyaan seputar pengelolaan data, Maithreyi mengatakan bahwa sebagai seorang marketer, dirinya menyukai data. "Kita suka sekali dengan data dan saya rasa data sebenarnya dapat membantu kita mengetahui kebiasaan konsumen dan apa yang mereka inginkan. Ratusan data tersebut akan membawa kita menuju kepada sebuah insight. Jika dilihat dari studi kasus salah satu brand haircare kami, yaitu Head & Shoulders, banyak sekali analisis kualitatif dan kuantitatif yang kita temukan.

Salah satunya adalah tentang penyebutan nama brand dimana masih banyak orang Indonesia yang salah menyebutkan nama Head & Shoulders. Mereka pikir nama itu sangat susah disebutkan, sehingga ketika mereka pergi ke warung atau toko, mereka tidak bisa menyebutkan nama brandnya dan hanya menyebutkan warna dari kemasannya, misalnya “Saya mau shampo yang warna biru dan putih”. Itu adalah salah satu contoh kasus dengan insight yang sangat menarik untuk kita.

Bagi kita itu adalah tantangan terbesar, tetapi kita memiliki Brand Ambassador Joe Taslim yang bisa mengajak orang-orang untuk bilang tidak apa-apa salah sebut nama produk dan kampanye tersebut terbukti sangat sukses menjalin koneksi dan relevansi dengan konsumen terhadap apa yang diinginkan mereka dan kampanye tersebut juga meraih penghargaan beberapa tahun yang lalu," ujarnya.

Menyoal lebih penting mana antara big data atau ide, Maithreyi menyimpulkan bahwa keduanya merupakan sinergitas. "Data mengacu pada Big Idea. Tanpa data, Anda tidak akan mendapatkan Insight, Anda tidak akan memahami ide. Anda harus memulainya dengan data, yang kemudian sampai pada Big Idea," tutup Maithreyi.

 

Editor:Mika Syagi
Asian Games || jakartainsight.com
BUMN || jakartainsight.com