“Perpustakaan sebagai sarana untuk penyediaan sumber belajar sepanjang hayat dan berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, dituntut memiliki pembangunan kapasitas, rancangan dan interaktivitas, serta perubahan pola pikir."
JAKARTAINSIGHT.com | Dalam rangka memperingati HUT ke 42 Tahun Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menggelar rangkaian kegiatan yang mengikutsertakan masyarakat umum. Bertepatan dengan Hari Buku Nasional 17 Mei 2022, agenda rangkaian kegiatan tersebut resmi dimulai.
Pada HUT ke 42 ini, pihak Perpusnas mengusung tema "Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional", sebuah tagline yang sangat tepat untuk menghadapi revolusi industri 4.0, dimana dalam beberapa tahun belakangan ini, Perpusnas dan seluruh unit perpustakaan di Indonesia yang berada dibawah naungannya, terus bersinergi dengan segala perubahan yang ada di masyarakat.
Beberapa kegiatan tersebut antara lain peluncuran 10 aplikasi perpustakaan, juga ada pameran koleksi unggulan Perpusnas, hingga kelas virtual yang bisa diikuti seluruh masyarakat dengan dibekali sertifikat.
Perpusnas juga kembali menyelenggarakan upacara secara hybrid yang dipusatkan di Perpusnas Salemba, dihadiri oleh seluruh pegawai, baik di Jakarta maupun UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Blitar dan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta di Bukittinggi. Para peserta upacara akan menggunakan pakaian adat Nusantara. Selama dua tahun terakhir karena kondisi pandemi Covid-19, Perpusnas tidak menyelenggarakan upacara dalam peringatan hari jadinya.
Selain itu, unit kerja di Perpusnas juga menyelenggarakan talkshow dan webinar tematik yang dapat dihadiri masyarakat. Tema talkshow berkaitan dengan perpustakaan, literasi.
Ada juga 14 kelas virtual yang semua rangkaian tersebut diinformasikan melalui media sosial Perpusnas. Kelas Virtual didedikasikan untuk penyelenggara perpustakaan sekolah, madrasah, perguruan tinggi, taman baca, pegiat literasi dan umum.
1. pengenalan pengelolaan perpustakaan, 2. teknis perpustakaan pengembangan dan pengolahan koleksi, 3. manajemen pengembangan perpustakaan sekolah/madrasah dan perguruan tinggi untuk mewujudkan ekosistem digital nasional, 4. pengukuran indikator kinerja kunci urusan perpustakaan (tgm & pilm), 5. pemanfaatan e-deposit. 6. katalogisasi berbasis aacr2, 7. katalogisasi berbasis rda, 8. klasifikasi dan tajuk subjek bahan perpustakaan, 9. layanan perpustakaan, 10. promosi perpustakaan, 11. transformasi / alih media digital, 12. pelestarian fisik bahan perpustakaan, 13. otomasi perpustakaan (inlis-lite), dan 14. self-assesment akreditasi perpustakaan.
Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, mengatakan bahwa perpustakaan sebagai leading sector pengembangan dan pembinaan kegemaran membaca menjalankan program terkait dengan pengembangan budaya literasi. Pengembangan perpustakaan di Indonesia dilakukan melalui berbagai inovasi layanan berbasis teknologi informasi.
“Perpustakaan sebagai sarana untuk penyediaan sumber belajar sepanjang hayat dan berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, dituntut memiliki pembangunan kapasitas, rancangan dan interaktivitas, serta perubahan pola pikir,” kata Syarif Bando dalam sambutan sekaligus pembukaan secara resmi rangkaian kegiatan ulang tahun Perpustakaan Nasional ke-42 yang berangsung di Gedung layanan Perpusnas Jakarta, Selasa, (17/5/2022).
Dalam paparannya, Kepala Perpusnas menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua orang yang dikenal ataupun tidak dikenal namanya, yang sudah mencatatkan dan menulis hal-hal baik dalam lingkup sejarah dan perkembangan peradaban manusia di negara ini, sebabagai warisan tak ternilai yang kini menjadi koleksi utama Perpusnas dalam melakukan literasi ke masyarakat.
"Inovasi pemikiran jauh lebih dahsyat daripada perang fisik. Tanpa bahan bacaan yang kuat, kita tidak akan punya kekuatan berpikir. Maka pada perayaan HUT ke-42 ini, Perpusnas ingin mengajak semua pihak untuk bisa menyediakan bahan bacaan," ajaknya.
Ia sangat meyakini bahwa budaya baca menjadi akar kreativitas dan inovasi. Karena menurutnya, tak ada satupun teori yang dapat menginjeksi otak manusia untuk menjadi cerdas. Caranya, hanyalah dengan membaca.
"Saat ini, Perpusnas banyak menyediakan ilmu terapan berupa tutorial, yang dibuat dalam aplikasi, lalu di-share," jelasnya.
Literasi memiliki kontribusi positif dalam rangka menciptakan tenaga kerja terampil, berkeahlian, kreatif, dan inovatif. Perlu terus dilakukan pengembangan kemampuan pekerja dan angkatan kerja dalam mengadopsi alat, proses, dan prosedur baru agar siap menghadapi revolusi industri 4.0.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) unggul yang memiliki kemampuan adaptasi teknologi sangat dibutuhkan, guna mendukung pelaksanaan tranformasi ekonomi berbasis digital. Di sinilah, perpustakaan berperan dalam meningkatkan kemampuan literasi SDM melalui transformasi perpustakaan untuk mewujudkan ekosistem digital nasional.
Transformasi perpustakaan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan hal yang dibutuhkan untuk menjangkau seluruh masyarakat. Perpusnas melakukan sejumlah inovasi melalui penerapan teknologi informasi sebagai sarana pendukung dalam aktivitas mendapatkan, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam kompleksitas layanan perpustakaan yakni:
Perpusnas sebagai institusi pembina semua jenis perpustakaan di Indonesia secara teknis memiliki kewajiban untuk menginspirasi dan memberikan gagasan, teori-teori baru tentang ilmu pengetahuan untuk kemajuan bangsa.
Menurut Joko Santoso Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan yang juga ditugaskan sebagai Ketua Panitia HUT Perpusnas tahun ini, sejumlah kegiatan diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT Perpusnas ke-42 ini, ada banyak kegiatan kegiatan penting yang dilakukan selama kurun waktu 13 hari, yang dimulai pada 17 Mei sampai 30 Mei nanti.
Beberapa kegiatan tersebut antara lain peluncuran 10 aplikasi perpustakaan, juga ada pameran koleksi unggulan Perpusnas, hingga kelas virtual yang bisa diikuti seluruh masyarakat dengan dibekali sertifikat.
Perpusnas juga kembali menyelenggarakan upacara secara hybrid yang dipusatkan di Perpusnas Salemba, dihadiri oleh seluruh pegawai, baik di Jakarta maupun UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Blitar dan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta di Bukittinggi. Para peserta upacara akan menggunakan pakaian adat Nusantara. Selama dua tahun terakhir karena kondisi pandemi Covid-19, Perpusnas tidak menyelenggarakan upacara dalam peringatan hari jadinya.
Selain itu, unit kerja di Perpusnas juga menyelenggarakan talkshow dan webinar tematik yang dapat dihadiri masyarakat. Tema talkshow berkaitan dengan perpustakaan, literasi.
Ada juga 14 kelas virtual yang semua rangkaian tersebut diinformasikan melalui media sosial Perpusnas. Kelas Virtual didedikasikan untuk penyelenggara perpustakaan sekolah, madrasah, perguruan tinggi, taman baca, pegiat literasi dan umum.