Hati-hati....Covid-19 Virus Penyakit Seribu Wajah, Berikut Penjelasannya!

Hati-hati....Covid-19 Virus Penyakit Seribu Wajah, Berikut Penjelasannya!
Ilustrasi pemeiksaan swab virus Covid-19. (istimewa)

JAKARTAINSIGHT.com | Warga masyarakat diminta untuk ekstra waspada dan lebih berhati-hati terhadap Covid-19. Sebab penyakit ini seperti layaknya memiliki seribu wajah!

Apa maksudnya Covid-19 penyakit seribu wajah?

Dalam penjelasannya, Dokter Paru dari RSUP Persahabatan, dr. Andika Chandra Putra menyebutkan virus Covid-19 sebagai penyakit seribu wajah. Hal ini lantaran Covid-19 mempunyai gejalanya yang menyerupai banyak penyakit lain.

Bahkan kata Andika menambahkan, para dokter dan tenaga medis pun seringkali dibuat bingung dalam menentukan apakah seseorang terpapar virus corona (Covid-19) atau tidak.

"Terus terang ini membingungkan. Kita sebagai klinisi, sebagai dokter, ini membingungkan," kata Andika di Jakarta, Jumat 9 Oktober 2020.(tempo.com)

Jika selama ini masyarakat hanya mengetahui bahwa gejala Covid-19 berupa pilek, sesak nafas, dan pneumonia saja.

Namun sebenarnya yang terjadi dilapangan tidak seperti itu. Gejala lain juga muncul seperti diare, muntah-muntah, mati rasa, cegukan, ruam kulit hingga mata yang memerah.

Bahkan ada pasien yang mengalami gejala menyerupai stroke dan kehilangan kesadaran karena gangguan pada otak.

Andika menjelaskan, bahwa gejala tersebut muncul karena reseptor Covid-19 yang tidak hanya terdapat pada saluran pernapasan, tetapi juga saluran pencernaan, saluran mata, saluran pada kulit hingga otak.

Akibatnya, timbul gejala pada saluran tempat virus SARS-CoV-2 masuk ke dalam sel inang melalui reseptor Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE).

"Kita nggak bisa membedakan mencret (diare) ini karena infeksi bakteri atau karena jamur atau karena Covid-19. Kita tidak bisa membedakannya secara klinis saja," jelas Andika.

Dokter RSUP Persahabatan, yang merupakan Rumah Sakit rujukan Covid-19 di Jakarta ini menyarankan pemeriksaan dilakukan sesegera mungkin bila ada gejala seperti diatas, baik melalui rapid test hingga swab atau tes PCR (polymerase chain reaction).

Pemeriksaan ini juga dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan penyebaran Covid-19 meluas.

Pemeriksaan lebih cepat juga penting dilakukan untuk mengurangi dampak kesehatan yang lebih besar pada pasien yang terinfeksi. 

"Bayangkan seperti kebakaran. Kalau apinya kecil tentu lebih mudah kita padamkan. Tapi kalau sudah semakin besar, tentu agak sulit kita melakukan pemadamannya. Jadi tetap intinya testing itu yang paling penting. Kemudian kita lakukan tracing, baru kita lakukan treatment," pungkas Andika. (Chin)

Editor:Mika Syagi
Asian Games || jakartainsight.com
BUMN || jakartainsight.com