Maskapai penerbangan Emirates, Dubai. (istimewa)
JAKARTAINSIGHT.com | Kabar mengejutkan datang dari Uni Emirat Arab (UEA). Maskapai penerbangan Emirates berencana akan mem-PHK ribuan karyawannya. Hal ini terjadi akibat dampak Covid-19 yang masih berlanjut disana, bahkan disejumlah negara lainnya.
Dikutip dari ABC News, Selasa (2/6/2020), pihak Emirates menolak memberikan angka pasti tentang berapa banyak staf yang dipecatnya. Ini membuktikan betapa dahsyatnya efek wabah Corona pada industri penerbangan.
Pada bulan sebelumnya, yakni Mei lalu Emirates menyebutkan akan memecat 30.000 pekerja mereka guna mengurangi biaya akibat pandemi virus Corona. Bila benar jumlah tersebut berarti hampir 30% dari total karyawan Emirates. Dari data per Maret 2020, jumlah keseluruhan karyawan Maskapai Emirates mencapai 105.000 orang. Belum diketahui secara pasti apakah pengumuman baru ini termasuk dalam daftar 30.000 orang itu.
Baca Juga :
Terdampak Covid-19, Lion Air Group Terpaksa Pangkas Gaji dan Tunda THR Lebaran
Mulai 3 Mei Grup Lion Air Kembali Buka Penerbangan Domestik, Berikut Syarat Bagi Penumpang!
Bersama Lions Eye Bank Jakarta Adinia Wirasti Inisiasi Penggalangan Donasi Kebutuhan APD
Antisipasi Penyebaran Corona, Lion Air Lakukan Sterilisasi Pesawat
Emirates yang merupakan salah satu raksasa Timur Tengah berjanji akan memperlakukan staf yang dipecat "dengan adil dan hormat," tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Lebih jauh pihak Emirates sebelumnya telah berusaha mempertahankan stafnya di kala maskapai lain sudah lebih dulu melakukan PHK karyawan.
Sebelum Emirates, Maskapai Etihad yang berbasis di Abu Dhabi dan Qatar Airways yang berbasis di Doha juga telah memecat staf ketika negara-negara menutup wilayah udara mereka akibat serangan virus Corona.
Meski penerbangan global berkurang drastis, Emirates menjalankan repatriasi dan penerbangan kargo karena lalu lintas perlahan-lahan meningkat. Namun tetap saja kerugiannya luar biasa. Pada bulan Maret, Pangeran Mahkota Dubai Sheikh Hamdan bin Mohammed bin Rashid Al Maktoum mengumumkan akan menyuntikkan dana segar ke maskapai, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Maskapai Emirates, yang dimiliki oleh pemerintah Dubai sebelumnya juga sudah mengurangi gaji untuk stafnya. Maskapai ini sempat mendulang keuntungan USD 288 juta pada tahun 2019, tetapi virus Corona rupanya telah menggerogoti keuangan perusahaan.
Bukan hanya maskapainya, Bandara Internasional Dubai, yang merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia untuk penumpang internasional yang merupakan rumah bagi Emirates, juga sudah mengurangi operasinya.
Aktivitas di Emirates dan Bandara Internasional Dubai sangat penting bagi Dubai, yang merupakan urat nadi bagi pergerakan perdagangan, orang, dan uang di seluruh dunia, tak lepas dari dampak pandemi corona.