Dr. Deibby Mamahit : Kasih Sayang Keluarga Kunci Perkembangan Autisme

Dr. Deibby Mamahit : Kasih Sayang Keluarga Kunci Perkembangan Autisme
Dr. Deibby Mamahit bersama sang buah hati Joshua

 

"Individu dengan Autisme bisa terus berkembang dan belajar. Jangan pernah menyerah. Nikmati mereka dan keistimewaan yang mereka punya”

(Dr. Deibby Mamahit)

 

JAKARTAINSIGHT.com | Terlahir sebagai orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus atau  autism spectrum disorder tentunya bukanlah hal yang mudah, tentunya perlu keikhlasan dan effort lebih untuk membesarkan sang buah hati.

Autis atau biasa disebut autism spectrum disorder adalah sebutan bagi orang-orang yang mengalami gangguan pada sistem sarafnya dan mempengaruhi perilakunya sehari-hari atau yang disebut juga dengan neurobehaviour.

Tentunya pembaca pernah mendengar istilah "Hasil Tidak Akan Mengkhianati Sebuah Proses", hal ini juga yang dibagikan oleh Dr. Deibby Mamahit yang merupakan praktisi konsultan anak berkebutuhan khusus (autis) yang juga merupakan seorang ibu yang memiliki dua orang anak penderita autis.

Pengalaman membesarkan sang buah hati tersebut dibagikan Deibby lewat film dokumenter berjudul "Joshua Tree". Film yang diangkat dari kisah nyata ini mengisahkan tentang Joshua, seorang remaja dengan autisme berat yang melawan ekspektasi dan mengalami kemajuan yang luar biasa. Joshua merupakan anak dari ibu keturunan Chinese-Indonesia, dan ayah berkebangsaan Singapura.

Joshua adalah anak kedua dari empat bersaudara, dan kakaknya, Immanuel, yang juga adalah kameramen dari film Joshua Tree, juga didiagnosis autisme namun sekarang sudah dapat menjalani kehidupan seperti masyarakat pada umumnya dan bahkan melanjutkan sekolah asrama di luar negeri. Joshua juga memiliki dua orang adik, dan seluruh keluarga Joshua berperan aktif dalam pembuatan film ini serta dalam tumbuh kembangnya.

“Joshua Tree adalah suatu pesan mengenai cinta dan pengharapan. Bahwa individu dengan Autisme bisa terus berkembang dan belajar. Jangan pernah menyerah. Nikmati mereka dan keistimewaan yang mereka punya”, ungkap Dr. Deibby saat menghadiri pemutaran perdana dari film dokumenter “Joshua Tree” dilaksanakan di Metropole XXI, Megaria, DKI Jakarta pada hari Jumat, 5 Mei 2023.

Dalam kesempatan tersebut Founder dari BrainWorks Singapore tersebut juga menyampaikan Manusia adalah bagian dari alam dan dapat dimetaforakan sebagai pohon. Seorang anak dalam spektrum autisme sangat memerlukan keluarganya. Sutradara melihat bahwa keluarga Joshua adalah inti dari semua ini, pohon tempat Joshua berpegang, berlindung, merasa aman dan berjalan terus menjalani hidupnya, atau dalam kata lain, keluarga adalah Joshua Tree.

Dr. Deibby Mamahit juga merupakan bagian dari Golden Collaboration, suatu segitiga kolaborasi bersama Gerd Winkler dan Rita Gendelman yang membantu keluarga dengan autisme lewat metode mereka yang unik dan efektif. 

Cerita inspiratif ini menarik perhatian dan akhirnya digarap oleh sutradara George Arif bersama tim produksinya, Jeruk Bali. “Secara organik selama beberapa tahun, saya diberi berkah untuk terlibat dalam beberapa film dokumenter tentang menjadi inklusif, tentang kawan difabel. Menarik. Cukup lama saya mengobservasi bagaimana belum siapnya kita menerima kawan-kawan ini. Apalagi kawan yang terlihat “berbeda” secara kasat mata, seperti teman dalam spektrum autisme atau teman dengan hydrocephalus misalnya. Saat saya dihubungi oleh Dr. Deibby Mamahit tentang film Joshua Tree, saya meresponnya dengan senang hati. Mengapa tidak? Kita bisa membuat film dengan penceritaan sinematik tentang ini”, ujar George. 

Saat ini film ini dalam perjalanannya dalam festival film di berbagai negara. Sejauh ini Joshua Tree terpilih sebagai Official Selection London Best Documentary Award. Sebuah kisah, sebuah perjuangan keluarga, sebuah kemungkinan akan masa depan lebih baik bagi teman dalam spektrum autisme, dan bagi kawan difabel lainnya. Semoga dapat menjadi sesuatu bagi kita, bagi Indonesia.

Harapannya, Joshua Tree juga bisa menjadi inspirasi untuk setiap orang yang sedang mendampingi orang tersayang dengan autisme agar tidak berputus asa dan terus bersemangat dalam menjalani hari-harinya. 

Editor:Mika Syagi
Asian Games || jakartainsight.com
BUMN || jakartainsight.com