JAKARTAINSIGHT.com | Sekelompok masyarakat yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Sehat Indonesia (AMSI) berunjuk rasa di depan kantor PMI Jakarta Utara pada Senin (11/1/2021).
Mereka menduga ada oknum di dalam organisasi PMI Jakarta Utara yang memaksa untuk membeli alat kesehatan yang terbilang mahal namun tidak dapat berfungsi dengan baik.
"Artinya PMI sebagai organisasi yang mulia dan harapan besar masyarakat yang membutuhkan darah tidak dapat bekerja secara maksimal dan profesional hanya keinginan pribadi oknum tersebut," ungkap Andi, koordinator unjuk rasa.
Dia juga menyampaikan AMSI berharap pihak berwajib dan yang berwenang dapat mengusut tuntas permasalahan ini dengan seksama. Apabila terbukti, dapat memberikan sanksi terberat berupa pemecatan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam penyalahgunaan wewenang tersebut.
"Kami cinta PMI, kami dukung PMI Jakarta Utara, tapi kami tolak oknum dokter yang semena-mena memaksakan kehendak membeli alat kesehatan tanpa mutu dan standard yang baik," ujar Andi.
Sementara, Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Jakarta Utara, dr. Ulfa Suryani saat dikonfirmasi di kantornya mengatakan apa yang disampaikan AMSI tersebut tidaklah berdasar dan merupakan fitnah.
"Sangat disayangkan mereka tidak mengonfirmasi perihal apa yang dikatakan. Segala sesuatu itu harus dikonfirmasi, jadi jangan memfitnah," katanya.
Ulfa juga menjelaskan bahwa alat-alat kesehatan yang dimiliki PMI jakarta Utara adalah pemberian atau hibah dari PMI DKI Jakarta.
"Semuanya alat-alat kesehatan itu dihibahkan dari PMI DKI. Karena waktu ketika saya disini alat-alat itu sudah ada, saya dari pusat. Jadi, seperti yang tadi saya bilang bahwa semua harus ditanyakan dulu jangan memberikan pernyataan yang cenderung lebih ke fitnah. Mengatakan sesuatu harus ada dalilnya," pungkasnya.