Lewat Video Singkat 'A Moment Without Sight' LEBJ Ungkap Isu Donor Kornea di Indonesia

Lewat Video Singkat 'A Moment Without Sight' LEBJ Ungkap Isu Donor Kornea di Indonesia
Adinia Wirasti (Duta Lions Eye Bank Jakarta)

JAKARTAINSIGHT.com | Kelainan pada kornea merupakan penyebab kebutaan terbesar keempat di dunia menurut data WHO, setelah katarak, glaucoma, dan age-related macular degeneration.

Di Indonesia sendiri berdasarkan survei yang dilakukan oleh Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dalam kurun 2014 hingga 2016, saat ini terdapat sekitar 265.000 penderita kebutaan akibat kerusakan kornea di Indonesia. 

Besarnya kebutuhan akan donor kornea di Indonesia sangat berbanding terbalik dengan ketersediaan jaringan kornea yang tersedia.

Survey tersebut juga memaparkan bahwa 1 dari 1000 orang menderita kebutaan akibat kelainan kornea di Indonesia. Pada tahun 2018, jumlah penduduk Indonesia tercatat mencapai 265 juta jiwa. Diproyeksikan dari data tersebut, maka kurang lebih sebanyak 265 ribu orang menderita kebutaan kornea di Indonesia.

Berangkat dari hal tersebut Lions Eye Bank Jakarta organisasi non-profit yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang memiliki kelainan kornea ataupun mereka yang ingin menjadi pendonor kornea terus aktif menyuarakan kebutuhan donor kornea di Indonesia.

Salah satu upaya yang dilakukan yakni menghadirkan virtual experience A Moment Without Sight yang baru saja dirilis pada 28 Januari 2021 melalui akun Instagram Lions Eye Bank Jakarta dan Adinia Wirasti yang merupakan Duta Lions Eye Bank Jakarta.

“Saya melihat bahwa masih banyak orang yang tidak tahu mengenai kebutuhan donor kornea di Indonesia, bahkan di sekitar saya pun masih banyak yang pertanyaan seputar gerakan ini.  Melalui konsep video A Moment Without Sight, saya berharap para penonton dapat merasakan bagaimana hidup tanpa melihat dunia.

Saya berharap virtual experience berdurasi 2 menit ini dapat membuat masyarakat Indonesia lebih berempati untuk mengetahui mengenai isu seputar donor kornea mata,” jelas Adinia Wirasti lewat pernyataan tertulis, Jumat (29/1) kemarin.

Lebih lanjut pemeran sosok Karmen dalam film Ada Apa Dengan Cinta tersebut mengungkapkan virtual experience ini bertujuan untuk mendukung kampanye Eye Said Yes yang mengedukasi masyarakat mengenai informasi seputar donor kornea dan juga ajakan menjadi calon pendonor kornea.

 Tak hanya itu, virtual experience ini juga diharapkan dapat meruntuhkan stigma di masyarakat yang masih menganggap donor kornea merupakan hal yang tabu. Pasalnya, di Indonesia jumlah orang yang bersedia menjadi pendonor terbilang sedikit. Itulah alasan mengapa Indonesia lebih banyak memakai donor kornea dari luar negeri.

Senada dengan Adinia, Dr. Sharita Siregar, selalu Kepala Lions Eye Bank Jakarta menambahkan bahwa pihaknya sangat berterima kasih atas antusiasme serta dukungan masyarakat melalui kampanye Help Them To See dan Eye Said Yes. Sejauh ini,  kurang lebih 6.000 calon pendonor kornea  yang terdaftar.

"Virtual experience ini diadakan guna mengajak masyarakat untuk membantu kami memerangi kebutaan mata akibat kelainan kornea. Mari bergotong-royong membasmi kebutaan akibat kelainan kornea di Indonesia” ucap Dr. Sharita Siregar, selalu Kepala Lions Eye Bank Jakarta," ujarnya.

Sekedar catatan minimnya jumlah transplantasi kornea terjadi karena sedikit sekali orang yang mengetahui adanya lembaga bank mata di Indonesia. Selain itu, pemahaman tentang donor kornea di masyarakat Indonesia tergolong rendah.

 

 

Editor:Mika Syagi
Asian Games || jakartainsight.com
BUMN || jakartainsight.com