Istimewa
JAKARTAINSIGHT.com | Virus corona Covid-19 diumumkan masuk Indonesia setelah Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengkonfirmasi dua WNI positif terinfeksi pada Senin (2/3/2020).
Menkes Terawan memastikan dua WNI positif Covid-19 adalah seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun, keduanya tinggal satu rumah di Depok, Jawa Barat.
Sejak kasus pertama di Tanah Air ditemukan ini, masyarakat lalu digemparkan berbagai informasi yang berkeliaran di internet ataupun pesan aplikasi terkait virus corona Covid-19.
Lalu bagaimana informasi sebenarnya mengenai Covid-19 ini, bagaimana penyebaran dan pencegahannya, apakah bisa disembuhkan?
Seperti diketahui, pemerintah China mengatakan bahwa virus ini pertama kali muncul dari daerah Wuhan pada akhir tahun 2019, kemudian meluas hingga ke negara lainnya karena penularan melalui kunjungan dari dan keluar negeri Tirai Bambu itu.
Menurut para peneliti dari seluruh dunia, disimpulkan virus corona adalah virus yang menginfeksi hewan. Tetapi virus tersebut lambat laun mampu berevolusi dan menjangkiti manusia. Virus corona juga disebut mirip dengan SARS yang mewabah di seluruh dunia pada 2002-2003 itu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi nama penyakit yang disebabkan virus corona baru COVID-19, sementara virusnya sendiri SARS CoV-2.
Mengenai penyebarannya, Covid-19 sama dengan penyakit lain yang disebabkan virus corona jenis lainnya.
Menurut Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat CDC, ada dua jenis penyebaran yang paling mungkin terjadi terkait wabah corona Covid-19.
Pertama, penyebaran dari orang ke orang yang juga terbagi dalam dua jenis yaitu kontak dekat dan droplets atau percikan. Kontak dekat terjadi antara satu orang yang terinfeksi dengan orang lainnya dengan jarak kurang dari dua meter.
Sedangkan droplets atau percikan, terjadi saat batuk atau bersin. Itu sebabnya orang yang batuk dan bersin harus menggunakan masker yang bekerja sebagai penghalang droplets.
Kedua, kontak permukaan atau objek yang terpapar virus. Sangat mungkin seseorang terinfeksi Covid-19 karena memegang permukaan atau objek yang terpapar virus, lalu ia memegang bagian wajah seperti mata, hidung dan mulut. Tapi ini dianggap bukan penyebab utama.
Cara terbaik untuk terhindar dari penyebaran ini adalah selalu rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama dua detik atau menggunakan hand sanitizer mengandung 60 persen alkohol.
Selain itu, menurut dr. Kristoforus Hendra Djaya, Sp.PD, menjaga daya tahan tubuh juga tak kalah penting dalam pencegahan virus corona Covid-19.
“Selain mencegah penularan, yang juga sangat penting adalah kita harus menjaga kesehatan. Karena kalau daya tahan tubuh kita lemah itu pintu masuknya virus,” ucap dokter Kristo kepada Jakartainsight.com.
Terkait peluang kesembuhan dari serangan Covid-19, beberapa negara telah melaporkan sejumlah pasien yang telah sembuh dari infeksi virus ini.
Diberitakan Kompas.com, Senin (2/3/2020), Vietnam mengumumkan bahwa seluruh pasien yang terinfeksi di negaranya telah dikeluarkan dari rumah sakit dan dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Penganganan yang cepat dan tepatlah menjadi kunci keberhasilan dalam melawan virus tersebut.
Hanya saja, meski pasien telah sembuh, virus corona baru itu masih dapat bertahan di dalam tubuh setidaknya dua pekan setelah subjek sembuh.
Akan tetapi, kapabilitas Virus Corona untuk membuat inangnya kembali sakit atau berpindah dan menginfeksi ke subjek lain sudah melemah. Klaim riset tersebut diulas oleh dan dikutip dari Livescience, Minggu (1/3/2020).
Malahan, kata Krys Johnson, ahli epidemiologi di College of Public Health Temple University, virus yang melemah dan masih berkeliaran dalam sistem manusia juga cenderung memicu kekebalan tubuh menjadi lebih kuat dari sebelumnya.