Trend Pasar untuk Industri Olahan Ikan Berubah ke Siap Saji

Trend Pasar untuk Industri Olahan Ikan Berubah ke Siap Saji

Ilustrasi: Istimewa

JAKARTAINSIGHT.com | Trend pasar terhadap produk olahan perikanan telah banyak berubah, misalnya saja saat ini banyak konsumen yang mencari produk siap masak alias siap saji (ready to cooked atau ready to eat).

Hal demikiain disampaikan Ketua Umum APSI Budhi dalam kesempatannya memberikan sambutan pembukaan Internasional Seafood Show of Asia di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2019).

"Pertumbuhan yang sangat pesat tersebut berkaitan dengan perubahan gaya hidup masyarakat di seluruh dunia, yang selalu berpacu dengan waktu, memerlukan makanan yang cepat diolah atau disajikan," ujarnya.

Oleh karena itu, Budhi melanjutkan, APSI yang beranggotakan sekitar 100 UPI (Unit Pengolah lkan) telah meminta kepada anggotanya agar mulai fokus untuk mengembangkan produk siap masak dan siap makan, yang sebagian diantaranya dipamerkan pada pameran ini.

Sementara itu, Senior Project Manager GAIN, Rahmi Yetri Kasri menyatakan bahwa besarnya kebutuhan produk siap masak dan siap saji, Kementerian Kesehatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) bekerja sama menggelar tantangan inovasi bisnis atau business innovation challenge (BIC) perikanan.

Gelaran tersebut bertujuan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi anemia dan stunting.

"Topik kita kali ini adalah menemukan inovasi produk perikanan dengan nilai tambah yang siap masak dan siap makan (ready to cook and ready to eat). Serta tanpa mengurangi kandungan protein dan zat gizi lainnya yang penting bagi tubuh,” tutur Rahmi Yetri.

Menurutnya, BIC merupakan kompetisi yang memiliki tujuan untuk menemukan dan memperkuat inovasi teknologi lokal untuk mengatasi susut pasca panen. Selain itu, hadiah menggiurkan untuk para pemenang juga telah disiapkan.

"Pemenangnya akan mendapatkan dukungan teknis dan pendanaan awal (seed funding), serta dukungan akses kepada fasilitas keuangan dan pasar. Pemenang akan mendapatkan hadiah sebesar Rp 1,2 miliar dan pendampingan pengembangan produk," katanya.

"Kami pertama akan menyediakan Rp 100 juta untuk 10 finalis artinya masing-masing Rp 10 Juta. Kemudian kita akan menambahkan untuk 5 terbaik Rp 15 juta dan total hadiah Rp 1 miliar untuk 5 pemenang," tandasnya.

Pendaftaran kompetisi ini berakhir pada 26 November mendatang.

 

 

 

Editor:Ganest
Asian Games || jakartainsight.com
BUMN || jakartainsight.com