Selain Emas dan Minyak Mentah, Serangan Iran atas AS Sebabkan Nilai Bitcoin Melesat Naik

Selain Emas dan Minyak Mentah, Serangan Iran atas AS Sebabkan Nilai Bitcoin Melesat Naik

Ilustrasi foto (istimewa)

JAKARTAINSIGHT.com | Serangan militer Iran terhadap ke pangkalan militer tentara AS di Irak pekan lalu (3/1) rupanya berpengaruh terhadap nilai tukar emas dan minyak mentah, pasalnya keduanya merupakan dianggap sebagai safe haven asset yang bernilai sangat tinggi jika terjadi suatu krisis karena menjadi komoditas paling dicari. 

Tak hanya emas dan minyak mentah, pasca serangan Iran atas AS juga berpengaruh terhadap nilai tukar mata uang kripto seperti bitcoin dan etherium yang juga ikut naik karena termasuk dalam save havent asset.

Kamis (9/1/2020) kemarin, nilai tukar bitcoin naik sekitar 1,47 persen bahkan sempat naik hingga 5 persen beberapa hari lalu pasca serangan Iran dan AS.

Sejumlah pengamat bahkan memprediksi nilainya masih berpeluang kembali naik mengingat ketegangan kedua negara (Iran - AS) masih berlanjut dan saling serang.

Selain itu, kenaikan nilai tukar bitcoin juga dipengaruhi karena di 2020 ini merupakan halving bitcoin periodic dimana peredaran bitcoin akan mengalami penurunan 50 persen setiap 4 tahun sekali, seperti dijabarkan CEO Indodax, Oscar Darmawan akhir 2019 lalu.

Oscar mengatakan  berdasarkan cara kerjanya, nilai bitcoin yang beredar di masyarakat di seluruh dunia keluar secara bertahap (per 10 menit) dimana 2020 mendatang nilai yang beredar per periode berkurang separuh dari nilai yang beredar saat ini (12,5 bitcoin) atau sebanyak 6,25 bitcoin per 10 menit.

“Dari tren sebelum-sebelumnya, nilai bitcoin selalu mengalami low season sebelum halving dan meningkat signifikan setelah halving, hal tersebut dikarenakan banyaknya permintaan yang berbanding terbalik dengan berkurangnya supply bitcoin baru yang beredar.”

Editor:Mika Syagi
Asian Games || jakartainsight.com
BUMN || jakartainsight.com