Presiden Jokowi Diminta WHO Laksanakan Darurat Nasional Imbas Virus Corona!

Presiden Jokowi Diminta WHO Laksanakan Darurat Nasional Imbas Virus Corona!

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Gebreyesus. (istimewa)

 

JAKARTAINSIGHT.com | Semakin meluasnya penyebaran dan korban terdampak virus Corona (Covid-19) di berbagai negara, membuat PBB menetapkannya sebagai pandemi. World Health Organization (WHO) telah melakukan berbagai cara, baik informasi maupun penelitian terkait virus corona ini.

Terbaru, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat surat dari Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, terkait penanganan Corona. 

Dalam suratnya WHO meminta Presiden Jokowi segera mengumumkan darurat nasional Corona.

Kemenlu RI membenarkan bahwa ada diterima surat dari WHO yang dikirim per-tanggal 10 Maret 2020. (detikcom)

Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Teuku Faizasyah saat dihubungi mengatakan kebenaran perihal adanya surat dari WHO untuk Presiden. 

Isi lengkap surat WHO menyatakan bahwa mereka telah bekerja maksimal untuk menganalisis dan menyebarluaskan informasi tentang COVID-19. Untuk mengalahkan virus ini, setiap negara perlu mengambil langkah-langkah kuat yang dirancang untuk memperlambat penularan dan mencegah penyebaran.

Dalam suratnya, WHO juga memberikan lima poin tindakan-tindakan yang harus segera dilakukan pemerintah Indonesia untuk mencegah virus terus menyebar. Lima poin itu adalah:

1. Meningkatkan mekanisme tanggap darurat, termasuk deklarasi darurat nasional

2. Mendidik dan berkomunikasi aktif dengan publik terkait risiko yang tepat dan keterlibatan masyarakat

3. Mengintensifkan penemuan kasus, pelacakan kontak, pemantauan, karantina kontak, dan isolasi kasus

4. Memperluas pengawasan COVID-19 menggunakan sistem pengawasan penyakit pernapasan yang ada dan pengawasan berbasis rumah sakit.

5. Uji kasus yang dicurigai per definisi kasus WHO, kontak kasus yang dikonfirmasi; menguji pasien yang diidentifikasi melalui pengawasan penyakit pernapasan.

 

Tedros secara khusus meminta kepada Presiden  Jokowi untuk membangun laboratorium dengan kapasitas yang cukup dan memungkinkan timnya mengidentifikasi kelompok penularan sehingga bisa segera diambil spesimennya. 

Langkah ini termasuk menguji yang bukan hanya kasus dengan kontak langsung pasien positif, tetapi kepada seluruh pasien yang menderita flu parah hingga sesak napas.

 

Editor:Mika Syagi
Asian Games || jakartainsight.com
BUMN || jakartainsight.com