Pandemi Corona DPR Dorong Perpusnas Optimalkan Layanan Perpustakaan Digital iPusnas

Pandemi Corona DPR Dorong Perpusnas Optimalkan Layanan Perpustakaan Digital iPusnas

Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi X DPR RI

JAKARTAINSIGHT.com | Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengklaim bahwa layanan perpustakaan digital iPusnas selama masa pandemi Covid-19 mengalami lonjakan pengguna yang signifikan, yakni mencapai 130 persen setiap minggunya. Lonjakan tersebut menjadi indikator bahwa layanan digital iPusnas dianggap efektif mengisi kekosongan waktu dan kejenuhan masyarakat di masa pandemi. 

"Kebijakan stay at home diberlakukan pada Maret lalu, masyarakat antusias mendownload dan menggunakan aplikasi iPusnas, jumlahnya bahkan mencapai 130 persen setiap minggu." Pernyataan tersebut diungkapkan Syarif saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar pada Kamis (15/4).

Syarif memaparkan Pada periode 8-14 Maret jumlah pen-download iPusnas berada di angka 8.238, lalu melonjak tajam pada periode 29 Maret-4 April yang mencapai angka 42.645. Signifikansi juga terjadi pada tingkat keterpakaian iPusnas. Pada periode 8-14 Maret berada di angka 9.783. Namun pada periode 29 Maret-4 April meningkat drastis menjadi 40.902. 

Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDIP, Putra Nababan menyampaikan usulan Perpusnas sebagai supplier (penyedia) harus berkolaborasi dengan provider TI atau institusi lain, seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ataupun Kementerian Pariwisata.

“Kerja sama itu dimaksudkan agar Perpusnas tahu kebutuhan bahan bacaan yang diperlukan, termasuk jika dimungkinan buku-buku pelajaran dialihkan ke dalam bentuk digital, masuk ke dalam platform iPusnas,” ujarnya.

Menurut Putra, penguatan literasi masyarakat melalui perpustakaan online juga harus dibarengi dengan sosialisasi dan publikasi media agar jenis layanan perpustakaan online yang dimiliki Perpusnas, seperti iPusnas, Indonesia OneSearch (IOS) dan Khastara diketahui masyarakat.

Sementara itu anggota Komisi lainnya, yakni Ferdiasyah dari fraksi Golkar menambahkan usulan bahwa  tidak sekedar buku-buku pelajaran saja yang dimasukkan ke dalam platform iPusnas, tetapi buku-buku ringan yang kreatif dan menggugah semangat juga perlu dimunculkan.

“Apalagi jika dikontekskan dengan kondisi sekarang, dimana banyak orang yang beraktivitas dan belajar dari rumah,” terangnya. Ferdiasnyah bahkan setuju dengan adanya content-content tentang Coronapedia karena banyak masyarakat yang belum memahami.

Merespon usulan-usulan tersebut, Syarif Bando menyampaikan pihaknya sudah berencana akan mengkoneksikan seluruh content buku-buku digital yang telah dibuat oleh pemerintah daerah.

“Kami akan buatkan jaringan yang terkoneksi dengan daerah-daerah yang sudah melakukan upaya serupa, seperti ada iKaltim, iRiau, iJakarta, dan sebagainya,” tutur Syarif.

 

Editor:Mika Syagi
Asian Games || jakartainsight.com
BUMN || jakartainsight.com