Indonesia Segera Bangun Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW

Indonesia Segera Bangun Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW

Ilustrasi gambar (istimewa)

JAKARTAINSIGHT.com | Berpredikat sebagai negara populasi pemeluk agama Islam terbesar di dunia, Indonesia bakal membangun destinasi wisata islami yakni Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW.

Rencana tersebut merupakan aktualisasi kerjasama antara Dewan Masjid Indonesia (DMI) dengan Yayasan As-Salamu Alayka Ayyuha An-Nabiyy dari Arab Saudi 

Museum ini nantinya akan berisi sejarah perjalanan hidup Rasulullah SAW, baik berupa bacaan-bacaan, audiovisual, miniatur serta wujud benda yang mana kesemuanya melekat pada sosok Nabi Muhammad selama hidup.

Ilustrasi foto (istimewa)

"Jadi isi (museum)-nya sesuatu yang ditonjolkan adalah yang selama ini kita baca tentang sejarah Rasulullah SAW dari bacaan-bacaan, ini akan ditampilkan baik dalam bentuk visual maupun wujud benda," ujar Ketua Yayasan As-Salamu Alayka Ayyuha An-Nabiyy, Abdullah Nasir Al Qarni seperti dilansir laman detik.com, Kamis (1/8).

"Semua yang ada dalam masa Rasulullah akan ada di museum ini. Jadi masyarakat bisa melihat, bentuknya, ukurannya sama persis seperti ketika zaman Rasulullah. "Semua akan ada, baik tiga dimensi, hologram, dan lain sebagainya. Seperti museum di Dubai, di situ ada miniatur seakan-akan kita jalan seperti di Madinah. Ada miniatur Madinah dan ada miniatur Mekah. Juga ada miniatur perjalanan hijrah dari Mekah dan Madinah," lanjut Abdullah.

Sebagai tindak lanjut dari rencana pembangunan museum tersebut, September mendatang akan dilangsungkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua belah pihak di Mekah.

Terkait lokasi museum nantinya, Waketum PP DMI Syafruddin Syafruddin menjelaskan. bahwa sejauh ini ada 2 opsi kuat, yakni di wilayah Cimanggis, Depok dan di dalam kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).


"Ada beberapa alternatif, pertama di Cimanggis, Depok. Itu berdampingan dengan kampus baru Universitas Islam Internasional Indonesia. Atau bisa saja di Taman Mini Indonesia Indah, karena itu tempat wisata. Yang sudah pasti dua tempat itu, tinggal mau memilih yang mana," ujar Syafruddin. 

 

Editor:Mika Syagi
Asian Games || jakartainsight.com
BUMN || jakartainsight.com