Imbas Corona, Sektor Pariwisata Indonesia Terjun Bebas

Imbas Corona, Sektor Pariwisata Indonesia Terjun Bebas

Ilustrasi pariwisata di Indonesia. (istimewa)

JAKARTAINSIGHT.com | Tahun 2020 ini, Indonesia mengalami defisit pemasukan dari sektor pariwisata. Tercatat selama 4 bulan bergumul dengan pandemi Corona, pariwisata Indonesia sudah kehilangan sekitar 4 juta turis yang biasanya berkunjung.

Dalam siaran Youtube press conference secara live pada hari Kamis (28/5/2020) kemarin, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio memberikan data turis yang hilang di tengah pandemi Corona.

"Berdasarkan data di Kemenpar, Indonesia setiap bulannya kedatangan sekitar 1,3-1,4 juta turis," ujar Wishnutama.

Dampak Pandemi Covid-19 ini begitu terasa, apalagi pariwisata Indonesia menjadi salah satu sektor berpengaruh dalam perekonomian. Jika mengacu pada tahun sebelumnya (2019) saja, bulan (April 2020) lalu telah hilang setengahnya.

Wishnu menambahkan, jika pada tahun lalu pariwisata mampu menyumbangkan devisa mencapai Rp 280 triliun.

 

Pariwisata Bebas Covid-19

Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo sempat berharap adanya pembaruan pariwisata Indonesia di tengah pandemi virus Corona. Presiden meminta agar kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) segera beradaptasi dengan situasi terkini pasca pandemi COVID-19.

Lebih lanjut, Presiden juga meminta agar pariwisata Indonesia bisa mendongkrak gengsi produk lokal di mata dunia.
"Saya minta dari menteri pariwisata menyiapkan program promosi pariwisata dalam negeri yang aman COVID-19 termasuk menggencarkan promosi produk-produk lokal dengan atraksi pariwisata," tegas Presiden Jokowi.

"Namun yang harus diingat, tolong ini (pariwisata) dalam pelaksanaan dilapangannya harus lebih ketat sebelum kita membuka. Supaya wisatawan baik domestik maupun manca negara dapat berwisata dengan aman, dengan demikian masyarakat bisa kembali produktif, utamanya bagi pelaku-pelaku pariwisata," kata Jokowi lagi.

Disamping itu, Presiden Jokowi meminta agar Kemenparekraf tak buru-buru untuk membuka wisata. Tapi, justru saat ini dijadikan untuk mematangkan strategi promosi dan seluruh tahapan sebelum membuka wisata lagi pada kenormalan baru.

Editor:Mika Syagi
Asian Games || jakartainsight.com
BUMN || jakartainsight.com