Gegara Corona Sejumlah Gereja di Singapura Gelar Ibadah Online

Gegara Corona Sejumlah Gereja di Singapura Gelar Ibadah Online

Ilustrasi/Getty Image

JAKARTAINSIGHT.com | Virus corona yang menggemparkan dunia karena telah menginfeksi banyak orang di beberapa negara membuat sejumlah gereja di Singapura mengeluarkan imbauan bagi umatnya untuk melakukan ibadah dari rumah.

Langkah yang diambil tersebut merupakan upaya dari pencegahan penyebaran virus mematikan asal Wuhan, Cina, di Singapura. Aturan itu dikeluarkan lantaran ditemukan sembilan kasus baru Virus Corona, pada umat suatu gereja.

Channel News Asia , Sabtu (15/2/2020) melaporkan bahwa Kementerian Kesehatan Singapura pada Jumat 14 Februari mengkonfirmasi sembilan kasus COVID-19.

“Dari mereka, enam terkait dengan kluster dari gereja Grace Assembly of God," kata Kenneth Mak, direktur pelayanan medis di Minister of Health (MOH)  pada konferensi pers.

Laporan terbaru ini membuat jumlah total kasus Virus Corona baru di Singapura menjadi 67, dengan enam pasien dalam kondisi kritis.

Cathedral Of The Good Shepherd Singapore

Dari sisi gereja Katolik, Uskup Agung Singapura, William Goh telah mengeluarkan surat pastoral resmi mengenai penangguhan ibadah (misa) tanpa batas waktu. Aturan ini pun berlaku mulai Sabtu 15 Februari.

Sebagai gantinya, umat Katolik bisa mengikuti ibadah secara online dari rumah sebagai bentuk pencegahan penyelenggaraan adanya perkumpulan massa seperti yang dianjurkan oleh pemerintah Singapura.

Tak hanya itu, rupanya Gereja Katolik Singapura juga akan menerapkan aturan baru menjelang rangkaian Paskah, yaitu Liturgi Rabu Abu.

Biasanya, perayaan Rabu Abu ditandai dengan penggambaran salib di dahi menggunakan abu, namun dengan situasi seperti saat ini Gereja Katolik Singapura memiliki kebijakan di mana abu hanya akan didistribusikan dengan cara menjatuhkan sejumput abu yang diberkati ke kepala umat dari pastor ataupun prodiakon (asisten pastor).

Mereka yang bertugas juga dipastikan sehat dan tidak memiliki gejala seperti flu. Sehingga, umat Katolik di Singapura tidak akan memiliki gambar salib di dahi mereka tahun ini.

 

 

 

 

 

Editor:Mika Syagi
Asian Games || jakartainsight.com
BUMN || jakartainsight.com