Industri otomotif tanah air mengalami anjloknya angka penjualan. (istimewa)
JAKARTAINSIGHT.com | Indonesia yang turut terdampak pandemi virus Corona sejak awal Maret lalu ternyata memiliki efek cukup besar pada penjualan mobil di pasar domestik. Tercatat pada medio April 2020, angka penjualan mobil di Indonesia terjadi penurunan drastis. Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (GAIKINDO) mencatat bahwa penjualan mobil merosot tajam, hingga tembus 90%.
Yohanes Nangoi selaku Ketua Umum GAIKINDO, mengatakan dalam masa pandemi Covid-19 dan PSBB di hampir seluruh daerah membuat penjualan mobil turun drastis. Hal ini disampaikan dalam sesi diskusi virtual yang diinisiasi oleh MarkPlus Jumat kemarin.
"Ini merupakan suatu pukulan yang luar biasa. Bisa dikatakan bahwa penjualan April terendah selama 15 tahun terakhir," lanjut Nangoi.
Padahal saat awal pandemi (Maret 2020) industri otomotif roda empat Indonesia masih bisa membukukan wholesales 76.800 unit dan retailsales 60.447 unit. Berbanding terbalik dengan April yang hanya sekitar 8 ribuan unit saja.
Nah, bila melihat kedepan yakni proyeksi penjualan pada bulan Mei 2020, Nangoi pun memprediksikan akan terjadi hal yang sama seperti bulan April.
Hal ini menurut Nangoi karena di bulan Mei, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) semakin banyak diterapkan di berbagai daerah di Indonesia. "Kemungkinannya bahkan lebih rendah dibanding bulan April," sambungnya lagi.
Secara umum, Nangoi mengatakan penjualan mobil di Indonesia di tahun 2020 akan mengalami penyusutan hingga 40%.
"Dengan asumsi di bulan Juni sedikit membaik, dan di bulan Juli ekonomi dan indsutri mulai bergeliat, dan normal kembali di bulan Agustus, kami prediksi penjualan tahun ini adalah 600 ribu unit," ujar Nangoi.