Didi Riswadi, Event Director Mawara Komunika Utama. (Foto: Ganest/jakartainsight.com)
JAKARTAINSIGHT.com | Era revolusi industri 4.0 saat ini dimana teknologi sangat masif berkembang mengharuskan manusia untuk bisa selalu berinovasi mengembangkan diri agar dapat bertahan di tengah arus globalisasi.
Dalam mempersiapkan dan menghadapi gempuran globalisasi indusrtri 4.0, sumber daya manusia (SDM) menjadi sangat penting untuk membuat sebuah bangsa menjadi kuat dan pastinya mampu bersaing dengan bangsa lainnya.
Pesatnya kemajuan teknologi digital sekarang ini bisa jadi ancaman bangsa ini jika mampu beradaptasi, maka dari itu peningkatan kualitas SDM lah menjadi modal utama agar masyarakat bisa berbicara banyak dalam era digitalisasi.
Sejalan hal tersebut, PT Mawara Komunika Utama menggelar pameran pendidikan tinggi bertajuk “Jakarta Education & Techno Expo Festival, Campus Pro” di Istora Senayan, Jakarta, mulai 11-13 Februari 2020.
Pengunjung pameran yang menyasar dari kalangan pelajar dan mahasiswa di Jakarta itu memberikan banyak informasi dan wawasan tentang perguruan tinggi sebagai bekal pemikiran dalam melanjutkan jenjang pendidikan berikutnya.
Selain itu para pelajar juga ilmu melalui forum diskusi bertemakan “Reformasi Sistem Pendidikan Tinggi Era Revolusi Industri 4.0” dengan menghadirkan pembicara yakni Dr. M. Samsuri, Plt Kepala Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III Jakarta, dan Dr. Arif Satria, Ketua Forum Rektor Indonesia.
“Saya berharap agar pameran ini dapat memberikan informasi selengkapnya yang diperlukan oleh para pelajar khususnya kelas XII di wilayah Jabodetabek saat ingin melanjutkan ke perguruan tinggi,” ucap Didi Riswadi, Event Director Mawara Komunika Utama dalam sambutannya, Selasa (11/2/2020).
Sementara, M. Samsuri menekankan perlunya peningkatan kualitas SDM yang dimulai dari level pelajar agar dalam menapaki jenjang berikutnya meraka tidak hanya memiliki kemampuan saja, tetapi juga harus punya keahlian dan juga soft skill.
“Para pelajar nantinya tidak hanya memiliki kemampuan saja, tetapi juga memiliki keterampilan, dan memiliki soft skill yang baik, dalam arti kemampuan membangun komunikasi, kemampuan membangun kerja sama dan juga berperilaku yang baik sebagai lulusan perguruan tinggi,” tururnya.
Pada pemeran Campus Pro ini turut berpartisipasi sebanyak 80 perguruan tinggi swasta, 15 perguruan tinggi negeri, dan 10 lembaga pendidikan kedinasan.
Sejumlah agenda kompetisi juga digelar bagi para pelajar mewakili sekolahnya untuk memeriahkan kegiatan pameran yang antara lain, kompetisi tari kreasi, kompetisi indie school band, dan kompetisi film pendek.