Oscar Darmawan : Berdasarkan Tren, Nilai Bitcoin Umumnya Melonjak Pesat Pasca Halving Day

 Oscar Darmawan : Berdasarkan Tren, Nilai Bitcoin Umumnya Melonjak Pesat Pasca Halving Day

Chief Executive Officer (CEO) Indodax, Oscar Darmawan / Jakarta Insight doc

“Dari tren sebelum-sebelumnya, nilai bitcoin selalu mengalami low season sebelum halving dan meningkat signifikan setelah halving, hal tersebut dikarenakan banyaknya permintaan yang berbanding terbalik dengan berkurangnya supply bitcoin baru yang beredar.” 

(Chief Executive Officer (CEO) Indodax, Oscar Darmawan)

 

JAKARTAINSIGHT.com | Jelang memasuki halving period bitcoin di 2020 mendatang transaksi di pasar kripto sepanjang triwulan ketiga 2019 bergerak lambat cenderung stagnan. Hal tersebut dikarenakan para penambang bitcoin memasuki fase menunggu (wait and see), hal tersebut seperti dilontarkan Chief Executive Officer (CEO) Indodax, Oscar Darmawan.

“Sepanjang triwulan ketiga 2019 transaksi kripto memasuki fase dimana banyak orang wait and see Hal tersebut dikarenakan adanya halving period bitcoin di 2020 mendatang dimana supply bitcoin baru setiap empat tahun akan mengalami pengurangan 50 persen,” ungkap Oscar saat diwawancarai di kantor Indodax, Sudirman – Jakarta Selatan pada, Kamis 14 November 2019 kemarin.

Lebih lanjut Oscar menjelaskan, berdasarkan cara kerjanaya, nilai bitcoin yang beredar di masyarakat di seluruh dunia keluar secara bertahap (per 10 menit) dimana 2020 mendatang nilai yangberedar per periode berkurang separuh dari nilai yang beredar saat ini (12,5 bitcoin) atau sebanyak 6,25 bitcoin per 10 menit.

Baca juga : Bappebti Apresiasi Peresmian Kantor Baru INDODAX

Menyoal transaksi stagnan di triwulan ketiga 2019, Oscar menyebut hal tersebut merupakan gejala wajar yang terjadi jelang halving period bitcoin, dimana yang baik trader maupun buyer sama-sama masih menunggu dikarenakan masih menanti pergerakan bitcoin di halving period 2020 mendatang.

Tren transaksi bitcoin sebelum dan setelah halving day / sumber (istimewa)

 

“Pergerakan stagnan dipengaruhi karena para pemain bitcoin masih menanti halving bitcoin yang diperkirakan akan terjadi pada Mei 2020 mendatang, penjual ragu-ragu menjual begitu juga pembeli yang ragu-ragu membeli,” sambung Oscar.

Disinggung terkait dampak halving period terhadap nilai bitcoin kedepan, Ketua Asosiasi Blockchain tersebut mengungkapkan hal tersebut sangat bergantung dari permintaan (demand).

“Dari tren sebelum-sebelumnya, nilai bitcoin selalu mengalami low season sebelum halving dan meningkat signifikan setelah halving, hal tersebut dikarenakan banyaknya permintaan yang berbanding terbalik dengan berkurangnya suply bitcoin baru yang beredar,” ungkap Oscar.

“Saat ini merupakan masa low season jelang halving bitcoin, kembali jika dilihat dari meningkatnya permintaan dan  tren sebelumnya, besar peluang nilai bitcoin bakal melonjak signifikan,” tutup Oscar.

Editor:Mika Syagi
Asian Games || jakartainsight.com
BUMN || jakartainsight.com