Ketua DPP Golkar, Andi Harianto Sinulingga / istimewa
JAKARTAINSIGHT.com | Ketua DPP Golkar, Andi Harianto Sinaga menyentil cara berkampanye PSI (Partai Solidaritas Indonesia), Andi mempertanyakan PSI yang terlalu menghina orde baru, padahal menonjol juga di bidang pembangunan infrastruktur.
Pernyataan tersebut menyusul pernyataan Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni bertepatan dengan momentum hari antikorupsi sedunia yang jatuh 9 Desember, dia mengusulkan agar korupsi di era orde baru jadi tema debat Pilpres 2019.
Lebih jauh Andi menyebut, "Jangan PSI bikin blunder terus dan justru malah merugikan Jokowi. PSI justru sering sekali berakting yang kontra produktif, jika itu hanya merugikan PSI sih enggak masalah, tapi pernyataan politik PSI itu juga akan merugikan jokowi."
"Untuk apa bicara korupsi di masa orde baru, jika memang korupsi era reformasi, tak jauh lebih hebat,"ungkap Andi.
Andi juga menyinggung cara berkampanye PSI jelas keliru, dan seharusnya, mengutamakan turun ke masyarakat daripada buat isu di publik. Seperti dilansir laman merdeka.com.
"Turun ke tengah-tengah masyarakat, turun dari satu desa ke desa lainnya, itu jauh lebih bagus. Yang terpilih itu yang turun ke bawah, kampanye dari pintu ke pintu, dari kampung satu ke kampung yang lainnya, bicara langsung dengan masyarakat pemilih," sebut Andi.
Kawasan Monas, Jakarta Pusat, besok (21/2/2019) akan menjadi tempat gelaran Munajat 212
Kementerian Komunikasi dan Informatika meraih penghargaan sebagai Lembaga Pemerintah
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno tidak ikut mendampingi Capres pasangannya Prabowo
Saat debat kedua Calon Presiden dilangsungkan di Hotel Sultan, Jakarta
Mutasi jabatan di lingkungan TNI rutin dilakukan sebagai fungsi pembinaan karir personel penjaga ke